PENTAS MUSIK MANTRA 2
TIM PRODUKSI
Inisiator penulis naskah : Joko Susanto
Advisor
: - Sihono
HT
-
Budi Sardjono
Tim
Kreatif : - Putung CM Pudjadi
-
Latif Noor Rochmans
Pimpinan
produksi : Ancu Murdaru
Sekretaris
: Eka N Sari
Bendahara : Dyah Asriaati
Publikasi : - Tegoeh Ranusastra
-
Khocil Birowo
Dokumentasi : - Himawan Thok
-
William Keratwijaya
Konsumsi : - Santi Hanati
-
Titus Pusparaih
Penerima
Tamu : - Hanana Menes
-
Cornelia Friska
TIM ARTISTIK
Sutradara : Daru Maheldaswara
Penata
musik : Pardiman Djoyonegoro
Penata
Tari : Gita Gilang
Penata
Panggung : Agus Fatwa
Penata
Lampu : Issur Suroto
Penata
Rias : Rully Ismada
Penata
Busana : Sonia Wulandari
Stage
Manager : Muzen Saper
Properti : Novi Susanto
Pemain :
Septi
Indria Ningsih, Anis Laishy, Putrid Wahyu Wigati, Anjani Citrafsiser, Dina
Megawati, Retnoastiwi, Hanifah Sa’diyah, Kris Mheildha Setia Wati, Tria Ana
Ratnasari, Yuli Suganda, Clara Sidharta, Turista Sutanti, Putrid Wahyu Wigati,
Deviani Natalya Masahe, Lilies Kurnia, Dewi Retno, Eko Sutrisno, Nino Juli, L
Mintorogo, Sastro, Wayang Ibnu Hasan Wahyudi, Moh Bakhtiar, M Dihan Ramadhan,
Wira Permana, Tubagus.
Penari :
Anna
Prilestyanti, Tikanovtsr, Anisa, Assabti, Astafhur, Rissa, Novi, Intan, Ditta,
Rifky, Indri, Ghanang, Tomtom, Putra, Dwi W, Rangga.
Koor :
Sanggar
Omah Cangkem
Bintang Tamu :
Ni
Putu Putri Suastini
Pentas
Musik Mantra 2 yang diselenggarakan oleh Teater Gabungan Yogyakarta di PKKH UGM
pada tanggal 31 maret 2015 yang di sutradarai oleh Daru Maheldaswara, asisten
sutradara Issur Suroto, penata tari Gita Gilang, penata musik Pardiman
Djoyonegoro dan penulis naskah Joko Santoso, penata panggung Agus Fatwa,
pimpinan produksi Alexsander Ancu Murdaru.
Pentas
ini merupakan kelanjutan dari pentas Musik Mantra yang digelar 22 tahun yang
lalu. Diberi nama Musik Mantra 2 karena pernah dipentaskan Musik Mantra tahun
1993 karya Joko Susanto saat disutradarai Masroom Bara dengan pemain utama
Latif Noor Rochmans. Musik Mantra 2 berkisah tentang proses kehidupan
manusia dari belum ada hingga meninggal
dunia. Dalam kehidupan Jawa kadang Mantra digunakan sebagai penguat upacara
penanda siklus manusia. Lewat pentas ini ditampilkan potret prosesi kehidupan
manusia yang melibatkan mantra.
Suasana
di sekitar gedung PKKH UGM hanya diterangi menggunakan lampu minyak seperti
lilin dan aroma dupa yang sangat menyengat terdapat sesaji agar menambah
suasana mistis disekitar gedung pertunjukan. Panggung tampak begiu magis dengan
seperangkat gamelan. Mantra 2 berkisah tentang kehidupan manusia dari lahir
hingga meninggal dunia.
Diawal
pertunjukan Ni Putri Suastini memulai pertunjukan dengan membacakan
mantra-mantra berbahasa Bali dengan sedikit tarian-tariannya. Ni Putri
menggunakan kostum bali lengkap mulai dari kepala hingga kaki. Berkebaya
putih,memakai sanggul berhias bunga dan jaritnya. Saat Ni Putri membacakan
mantra Bali terdengar teriakan dari arah penonton menurut informasi ada 5 orang
yang kesurupan dan Joko Susanto turun langsung untuk menanganinya.
Tata
lampu yang digunakan sangat berwarna-warni. Tembang-tembang yang dimainkan
seperi Mijil,Asmaradana, Megatruh dan Pucung di nyanyikan. Diatas panggung
menggunakan hiasan dari berbagai macam sayuran dan background dari panggung
menggunakan warna hitam. Saat teater berlangsung property yang digunakan tidak
terlalu banyak hanya ada satu buah meja yang diletakan diatas panggung
fungsinya bias digunakan untuk kursi maupun meja.
Pakaian
para penari menggunakan kain berwarna putih yang dililitkan menyerupai baju
namun untuk penari pria ditambah dengan aksen kaos berwarna coklat. Pakaian
berwarna putih melambangkan kebersihan dan kesucian. Para penari menarikan
tarian kontemporer dengan sangat indah. Tarian kontemporer mrupakan tarian
modern dan postmodern serta balet klasik. Pakaian para pemain juga disesuaikan
dengan latar diatas panggung dan masih bernuansa dulu.
Saat
tedak siten terdapat kurungan ayam dan bayi dimasukan di dalam kurungan
terebut. Didalam kirungan tersebut sudah terdapat berbagai macam barang yang
akan diambil oleh bayi yang dapat melambangkan si anak kelak akan berkarir
dibidang apa. Sebelum dimasukan anak harus melewati anak tangga yang
melambangkan selangkah demi selangkah memulai kehidupan hingga dewasa kelak ,
diharapkan si anak akan menadapat kebahagiaan,tulus dan bercita-cita tinggi.
Saat tokoh utama meninggal dunia para pemain menggunakan pakaian berwarna hitam
yang melambangkan kesedihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar